Tentang
Universitas Hindu Indonesia

Berdirinya Universitas Hindu Indonesia, berawal dari keinginan Para Majelis Agama Hindu membangun atau mengadakan asrama Pangadyayan (Perguruan Tinggi Agama) sebagai tempat untuk mempelajari dharma. Keinginan tersebut terdapat dalam suatu keputusan yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Piagam Campuhan Ubud” dan tercetus pada pertemuan yang disebut Dharmacrama yang bertempat di Campuhan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Sambutan Rektor

Prof. Dr. drh. I MADE DAMRIYASA, MS
Prof. Dr. drh. I MADE DAMRIYASA, MS

Om Swastyastu

    Sebelum memulai sambutan ini, ijinkan saya mengucapkan puja pengastuti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-nya, Universitas Hindu Indonesia bisa menginovasi diri melalui terobosan-terobosan kreatif yang tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan Universitas Hindu Indonesia yang kita cintai dan banggakan ini.

    Sejak menjadi Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI), banyak potensi yang saya lihat di UNHI, baik itu potensi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun potensi sumber ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan agama dan kebudayaan. Selain itu, UNHI juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki kampus lain. Potensi dan keunikan ini perlu dikelola dengan baik, melalui tata kelola akademik dan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mewujudkan visi besar UNHI yakni Menjadi Universitas Unggulan di Indonesia.

   Dalam rangka ingin mewujudkan visi besar UNHI tersebut, inovasi terus dilakukan, salah satunya adalah  mengaplikasikan sistem informasi universitas terintegrasi yang dinamakan Sruti UNHI. Ini sebagai salah satu upaya merespon pesatnya kemajuan teknologi informasi di era milenial.

   Aplikasi Sruti merupakan komitmen UNHI menjadi perguruan tinggi modern. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus dimulai dari tata kelola akademik, sumberdaya manusia, maupun administrasi berbasis teknologi informasi. Sistem Sruti akan sangat membantu pengelolaan kampus. Ke depan perkuliahan secara tatap muka tidak akan menjadi prioritas seiring perkembangan teknologi. Efisiensi menjadi kata kunci dalam pengelolaan lembaga.

   Kami komit menjadi universitas modern. UNHI termasuk leading dalam penerapan aplikasi mobile terintegrasi, belum banyak kampus yang memilikinya, UNHI satu satunya di Bali. Perguruan tinggi pada prinsipnya adalah gudang informasi dan teknologi. Sehingga penerapan teknologi menjadi keharusan untuk bisa bersaing di tataran nasional dan internasional.

   Sruti UNHI menawarkan kekuatan integrasi, fleksibilitas, dan kemudahan. Sruti UNHI membawa misi memperkuat tata kelola universitas, pendukung utama dalam transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan universitas. Sruti UNHI memperkokoh pondasi universitas untuk mewujudkan pelayanan yang profesional, bermartabat, cepat, optimal dan modern.

   Adapun beberapa sistem dan aplikasi dalam Sruti UNHI yakni Samaweda (Sistem Informasi Manajemen Website Unhi), Smrti (Sistem Manajemen Registrasi Terintegrasi), Asta Manik (Aplikasi Terintegrasi Manajemen Akademik), Asta Bayu (Aplikasi Terintegrasi Bayar Uang Kuliah), Asta Kali (Aplikasi Terintegrasi Perpustakaan Online), Aswin (Aplikasi Wisuda Online), dan Sakti (Sinkronisasi data PDDIKTI). Selain itu, UNHI juga memiliki Open Journal System sebagai media akademik tempat para dosen mempublikasi hasil riset dan pengabdian masyarakat. Hal ini sesuai dengan aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.

   Perlu juga diketahui, UNHI memiliki enam Fakultas dengan kekhasan masing-masing yakni Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya, Fakultas Teknik, Fakultas Pendidikan, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Fakultas Kesehatan, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata. UNHI juga memiliki program Magister dan Doktor khusus untuk bidang Pendidikan Agama Hindu dan Ilmu Agama dan Kebudayaan. Satu lagi, UNHI memiliki Prodi Kesehatan Ayur Veda. Prodi ini satu-satunya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Kami juga memiliki fasilitas rumah Sakit Ayur Veda yang akan digunakan sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Tradisional.

   Selama ini UNHI juga berupaya membangun networking dengan perguruan tinggi unggulan baik di dalam maupun luar negeri. Unhi sudah bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), kerjasama program double degree dengan Upper Iowa University. Khusus di bidang kesehatan Ayurweda Unhi juga sudah bekerjasama dengan Internasional Center for Culture Studies. Tidak hanya itu, UNHI bekerjasama dengan Ayodya Research Institute perihal Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membuat  research jejak-jejak  Ramayana di Bali dan di Indonesia.

   Ke depan UNHI akan terus berupaya membangun kerjasama sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama di bidang pendidikan sangat penting dilakukan untuk mendukung Unhi menjadi Universitas unggulan di Indonesia dan menjadi kampus pilihan utama generasi muda, khususnya generasi muda Hindu di Indonesia.

Om Santih, Santih, Santih Om

Sejarah UNHI

Berdirinya Universitas Hindu Indonesia, berawal dari keinginan Para Majelis Agama Hindu membangun atau mengadakan asrama Pangadyayan (Perguruan Tinggi Agama) sebagai tempat untuk mempelajari dharma. Keinginan tersebut terdapat dalam suatu keputusan yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Piagam Campuhan Ubud” dan tercetus pada pertemuan yang disebut Dharmacrama yang bertempat di Campuhan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Butir II Piagam Campuhan Ubud inilah yang menjadi titik tolak atau tonggak sejarah pendirian Perguruan Tinggi Agama Hindu dengan nama Maha Widya Bhawana atau Institut Hindu Dharma (IHD). Cita-cita luhur tersebut dapat diwujudkan dua tahun kemudian yaitu pada tanggal 3 Oktober 1963, bertepatan pula dengan hari Purnama Kartika (Purnama Sasih ke 4). Pada hari yang bersejarah ini lahirlah Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Hindu yang pertama di bumi Nusantara ini.

Pada awal berdirinya IHD hanya mengasuh dua fakultas yakni Fakultas Agama dan Kebudayaan serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Biologi. Dibukanya dua fakultas ini sesuai dengan keinginan dan aspirasi yang berkembang ketika itu. Agama dan Kebudayaan merupakan dua aspek yang cukup penting untuk dilestarikan dan dikembangkan sehingga nantinya mampu menunjukkan peran sertanya dalam kancah pembangunan Nasional. Sementara dibukanya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya Jurusan Biologi dimaksudkan agar makna Kitab Usada (Ilmu Pengobatan Tradisional) semakin tergali dan dapat disebarluaskan di masyarakat.

Semakin tinggi animo masyarakat, menyebabkan pengelola IHD mulai mempertimbangkan untuk membuka fakultas-fakultas baru atau memodifikasi fakultas yang telah ada. Oleh karena itulah dibuka beberapa fakultas lagi guna menampung berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Pada akhirnya IHD memiliki empat fakultas masing-masing: Fakultas Ilmu Agama, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama, Fakultas Hukum Agama, serta Fakultas Sastra dan Filsafat Agama. Dengan empat fakultas ini, IHD semakin dikenal sebagai pengelola Pendidikan Tinggi yang berafiliasi agama Hindu. IHD berhasil melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sukses, baik dalam bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Namun demikian, setelah 30 tahun IHD berdiri, yang merupakan satu-satunya Lembaga Perguruan Tinggi Agama Hindu di Indonesia sampai saat itu belum bisa menghasilkan sepenuhnya para sarjana yang mampu menjawab perubahan dan tantangan zaman pada saat itu. Sehingga mereka banyak yang kalah bersaing dalam pasaran tenaga kerja dengan para sarjana lulusan Perguruan Tinggi lainnya. Hal ini mengakibatkan banyak sarjana IHD menjadi pengangguran.

Hendaknya disadari bahwa, pengelolaan Perguruan Tinggi akan menjadi sulit apabila mahasiswa yang dibina sangat minim. Ide untuk mengembangkan diri secara lebih terbuka dan dapat menampung aspirasi yang lebih bervariasi mulai muncul. Dalam konteks nasional pembangunan dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam proses ini maka seluruh lapisan masyarakat termasuk umat Hindu, harus ikut secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

Usaha-usaha di dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan khusus, mutlak diperlukan tentunya tanpa bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu. Melihat hal itu, dan melihat juga latar belakang berdirinya IHD yang semata-mata didorong oleh keinginan luhur dan kurangnya pembinaan terhadap umat Hindu di masa lalu, sudah sepantasnya dirubah bentuknya menjadi Universitas Hindu yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tantangan-tantangan yang semakin komplek dewasa ini.

Dan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 75/D/O/1993 tertanggal 19 Mei 1993, maka secara resmi Universitas Hindu Indonesia (UNHI) berdiri di kota Denpasar

Visi dan Misi UNHI

Visi

Menjadi universitas unggulan di Indonesia serta pusat pengkajian dan pengembangan agama dan budaya Hindu Indonesia terbaik di kawasan regional.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis kompetensi yang mengacu kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menganut nilai-nilai ke Hinduan.
  2. Menerapkan manajemen universitas dengan mengacu pada standar akreditasi nasional.
  3. Mengkaji dan mengembangkan agama dan budaya Hindu Indonesia melalui pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis TIK.
  4. Membangun citra UNHI sebagai institusi pendidikan tinggi serta pusat pengkajian  dan pengembangan agama dan budaya Hindu Indonesia.

Tujuan

  1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan religius yang memiliki keunggulan serta daya saing berdasarkan srada dan
  2. Meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam memberikan akses pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
  3. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu tri dharma perguruan tinggi.

Sasaran

Universitas Hindu Indonesia

Makna Lambang UNHI

Logo

Universitas Hindu Indonesia memiliki lambang bunga teratai yang disebut dengan Dharma Widya Prawretti, dengan motto Amretham Tu Widya. Arti dari bagian-bagian nama lambang UNHI tersebut ialah Dharma berarti Agama, Widya berarti Ilmu Pengetahuan, Prawretti berarti mempelajari. Dharma Widya Prawretti berarti mempelajari ilmu pengetahuan dan agama. Sedangkan Amretham berarti hidup, Tu berarti jalan / melalui, dan Widya berarti pengetahuan. Amretham Tu Widya berarti Ilmu Pengetahuan adalah jalan untuk mencapai kehidupan yang benar dan bijak.

Lambang Universitas Hindu Indonesia berbentuk Padma (teratai) yang tersusun atas:

  1. Tiga Lingkaran (melambangkan pemersatu dan kesatuan yang bulat). Lingkaran luar berwarna kuning emas RGB: 255.215.0. Lingkaran tengah berwarna putih dengan 19 bintik (titik) yang berwarna kuning emas, lambang dari tanggal 19 (tanggal pendirian Universitas Hindu Indonesia). Lingkaran dalam berwarna putih dengan 5 bintik (titik) berwarna kuning emas, lambang dari bulan Mei (bulan pendirian universitas Hindu Indonesia).
  2. Daun Bunga Padma tersusun atas tiga lapis sebagai lambang tugas Perguruan Tinggi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan & pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat). Masing-masing lapis daun padma tersebut terdiri atas 8 helai yang melambangkan kedelapan penjuru mata angin (Asta Loka). Daun bunga padma dengan tepi datar, dengan warna kuning emas. Daun bunga padma lapis kedua dengan tepi lancip setengah lingkaran berwarna kuning emas.
  3. Pusat sari melambangkan pusat ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan keagamaan yang suci dan luhur, terdiri atas 93 bintik kuning emas yang melambangkan tahun berdirinya Universitas Hindu Indonesia.

Pimpinan UNHI

Prof. Dr. drh. I MADE DAMRIYASA, MS
Prof. Dr. drh. I MADE DAMRIYASA, MS

Rektor Universitas Hindu Indonesia

Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH., M.Hum
Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH., M.Hum

Wakil Rektor I

Dr. I Gede Putu Kawiana, SE., MM.
Dr. I Gede Putu Kawiana, SE., MM.

Wakil Rektor II

Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si
Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si

Wakil Rektor III

Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT
Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT

Wakil Rektor IV

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi
Contact US